CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 30 November 2013

Mau Menang Perang? Kenali Dulu Siapa Musuhnya


Assalamuallaikum Wa Rahmatullahita’ala Wa Barakatuhu

            Dalam dunia militer ada prinsip terkenal yang dalam bahasa anak mudanya kira-kira berbunyi “Mau menang perang! Kenali dulu siapa musuh lo”. Seandainya perang yang kita bicarakan di sini adalah perang melawan korupsi,hampir bisa dipastikan kalau kita akan kalah. Penyebabnya gampang aja: karena masih banyak orang yang tidak tahu apa sebenarnya korupsi itu.

            Memang dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata ‘korupsi’ diucapkan. Dari pejabat,mahasiswa,ibu-ibu,sampai supir bis,semua tahu kata itu. Tapi giliran ditanya apa artinya apa,cuma sedikit dari mereka yang bisa menjawab. Untuk itu mari kita bahas apa itu korupsi dan sedikit contoh jenis tindakan yang bisa dikategorikan sebagai korupsi menurut kaca mata hukum-mulai dari suap-menyuap sampai pemberian hadiah (istilah kerennya: gratifikasi).

            Pertama mari kenali pengertian Korupsi itu apa. Secara harfiah korupsi merupakan sesuatu yang busuk, jahat, dan merusak. Jika membicarakan tentang korupsi memang akan menemukan kenyataan semacam itu karena korupsi menyangkut segi-segi moral,sifat keadaan yang busuk,jabatan karena pemberian,faktor ekonomi dan politik,serta penempatan keluarga atau golongan kedalam kedinasan di bawah kekusaan jabatnnya.

            Nah, mari kenali juga ciri-ciri perbuatan atau sikap  yang bisa dikategorikan sebagai korupsi seperti Suatu pengkhianatan terhadap kepercayaan,penipuan terhadap badan pemerintah,terpusatnya kegiatan (korupsi) pada mereka yang menghendaki keputusan yang pasti dan mereka yang dapat mempengaruhinya,menunjukkan fungsi ganda yang kontradiktif pada mereka yang melakukan korupsi,dan sebagainya.

            Banyak pandangan mengenai korupsi,banyak opini  yang dapat kita pelajari. Dari sudut pandang secara harfiah sudah dijelaskan diatas. Bagaimana korupsi dari sudut pandang Islam? Dalam Pendidikan Islam tentang Korupsi Di Indonesia--korupsi bukan lagi suatu pelanggaran hukum,melainkan suatu kebiasaan yang sudah membudaya di kalangan masyarakat. Lahirnya ungkapan budaya korupsi merupakan respon dari maraknya kasus korupsi yang telah merajalela dan menggurita di Indonesia. Lebih dari itu, budaya juga mewakili dari kebiasaan korupsi masyarakat yang telah mendarah daging dan sulit dihilangkan.

            Ayat dibawah ini memang tidak secara spesifik berbicara tentang tindak pidana korupsi, tetapi menjelaskan tentang mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak dibenarkan, seperti yang terjadi pada tindak pidana korupsi. Korupsi pada hakikatnya juga mengambil harta orang lain dengan berbagai cara yang tidak dibenarkan.

“Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, Maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu, Kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya.” (Q.S. Al Imran [3] : 161)

“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu Mengetahui.” (Q.S. Al Baqarah [2] : 188)

            Q.S. Al Imran [3] : 161 menjelaskan salah satu contoh mengambil harta orang lain tanpa hak,yaitu penggelapan harta rampasan perang. Kalau diamati kasus-kasus korupsi yang diberitakan oleh berbagai media, maka penggelapan adalah sebagai salah satu dari bentuk korupsi. Ayat ini menjelaskan betapa buruknya perbuatan ini dengan menyatakan bahwa perbuatan itu tidak mungkin dilakukan oleh seorang nabi yang mempunyai kepribadian yang mulia,bersifat amanah dan terpelihara dari berbuat yang buruk. Kemudian buruknya perbuatan ini dipertegas dengan hukuman yang ditetapkan Allah bagi pelaku penggelapan nanti di hari kiamat. Mereka akan dipermalukan dengan memanggul barang yang mereka gelapkan itu,agar perbuatan yang dahulu mereka lakukan secara sembunyi-sembunyi itu diketahui oleh orang banyak,sehingga aibnya terbuka,yang membuat semakin pedihnya azab.

            Pada Q.S. Al Baqarah [2] : 188 dijelaskan larangan memakan harta orang lain secara batil. Larangan ini menunjukkan pada hukum haram. Artinya, haram memakan/mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak sesuai dengan aturan syari’at, seperti riba, risywah atau suap atau gratifikasi, penggelapan, korupsi, pencurian, perampokan, penipuan dan lain sebagainya. Kemudian Allah secara khusus menyebutkan tentang (larangan) penyuapan terhadap hakim, agar hakim memutus dengan tidak adil, yaitu memenangkan pihak yang menyuap.

Memang negara kita telah berusaha untuk memberantas  korupsi, misalnya dengan dibentuknya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),dan usaha – usaha yang  lain yang tak dapat kita sebutkan satu persatu,akan tetapi satu dan satu itu merupakan kunci dari korupsi yang dilupakan bangsa kita.Apa itu? yaitu pendidikan yang baik dan benar. Pendidikan merupakan salah satu proses pembentukan kepribadian yang paling penting. Tetapi mengapa banyak pejabat kita yang memiliki pendidikan tinggi tapi masih melakukan tindakan korupsi? itu mungkin dikarenakan sejak didalam pembelajaran atau sekolah, mereka tidak benar –benar belajar bersungguh – sungguh. Maksudnya mereka melakukan perbuatan mencontek yang sehingga mendapatkan gelar sarjana atau bakan profesor. Mencontek merupakan tindakan pelajar yang dapat menjadikannya seorang koruptor.

Mengapa mencontek dapat melatih perilaku korupsi? itu karena mencontek merupakan suatu tindakan ketidakjujuran seseorang dalam belajar. Sedangkan korupsi adalah suatu tindakan ketidakjujuran juga. Jadi, mencontek dan korupsi adalah perbuatan yang sama akan tetapi mencontek dikenal dikalangan pelajar sedangkan korupsi dikenal dikalangan pejabat. Maka dari itu seorang pelajar yang mencontek didalam belajarnya sama saja itu melatih sifat korupsinya. Sehingga seorang pencontek yang dapat sekolah setinggi – tingginya dan ia menjadi pejabat,maka pasti dia adalah seorang koruptor yang handal karena ia tidak mendapatkan ilmu yang bermanfaat yang membuat ia dipenuhi jiwa untuk melakukan tindakan yang tidak baik seperti korupsi.
 
Maka dari itu seseorang yang memiliki pendidikan tinggi bukan berarti ia memiliki ilmu yang tinggi. Jadi meskipun pejabat yang memiliki pendidikan tinggi dan ilmu yang bermanfaat karena tidak mencontek. Pasti ia tidak akan melakukan bahkan mendekati perilaku korupsi. Seorang pelajar yang bersungguh – sungguh belajar  pasti ia mengetahui bahwa perbuatan korupsi itu sangat merugikan rakyat, merugikan perekonomian dan keuangan negara, merendahkan martabat manusia dan bangsa di mata Allah maupun bangsa – bangsa lain di dunia dan akan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus belajar dengan sungguh – sungguh dan tidak mencontek, agar bangsa kita memiliki tunas –tunas bangsa yang bersih dari virus – virus jahat dan memajukan bangsa kita.

Nabi memerintahkan kita minta fatwa kepada hati nurani (istafti qalbak). Karena itu, setiap kita harus bertanya kepada hati nurani masing-masing. Apabila hati kita tenang melakukan sesuatu dan kita tidak takut orang lain tahu tandanya perbuatan itu baik. Tetapi jika hati kita was-was dan takut atau khawatir kalau ada yang tahu, tandanya itu tidak baik. Bagi yang telah terlanjur, bertaubatlah. Mohon ampun kepada Allah, dan kembalikanlah hak orang yang berpindah kepada kita dengan cara yang tidak benar.

Sekian yang dapat saya sampaikan,mari kita berantas dan menjadi muslim anti korupsi dimulai dari diri sendiri. Belaku jujur dan selalu bersyukur adalah pondasi awal untuk diri kita dalam menjalani kehidupan dizaman yang semakin keliru ini dan untuk mengetahui Info & belajar Islam terkini dapat mengunjungi www.islam-institute.com Syukron..

Wa’alaikumussalam Wa Rahmatullahita’ala Wa Barakatuhu

Rabu, 20 November 2013

Indonesian State College Of Accountancy









Dae Jang Geum










P E L A N G I


Di suatu masa warna-warna dunia mulai bertengkar
Semua menganggap dirinyalah yang terbaik
yang paling penting
yang paling bermanfaat
yang paling disukai
HIJAU berkata:"Jelas akulah yang terpenting.
Aku adalah pertanda kehidupan dan harapan.
Aku dipilih untuk mewarnai rerumputan, pepohonan dan dedaunan.
Tanpa aku, semua hewan akan mati.
Lihatlah ke pedesaan, aku adalah warna mayoritas..."
BIRU menginterupsi:
"Kamu hanya berpikir tentang bumi,
pertimbangkanlah langit dan samudra luas.
Airlah yang menjadi dasar kehidupan dan
awan mengambil kekuatan dari kedalaman lautan.
Langit memberikan ruang dan kedamaian dan ketenangan.
Tanpa kedamaian, kamu semua tidak akan menjadi apa-apa"
KUNING cekikikan:
"Kalian semua serius amat sih?
Aku membawa tawa, kesenangan dan kehangatan bagi dunia.
Matahari berwarna kuning, dan bintang-bintang berwarna kuning.
Setiap kali kau melihat bunga matahari, seluruh dunia mulai tersenyum.
Tanpa aku, dunia tidak ada kesenangan."
ORANYE menyusul dengan meniupkan trompetnya:
"Aku adalah warna kesehatan dan kekuatan.
Aku jarang, tetapi aku berharga karena aku mengisi kebutuhan kehidupan
manusia.
Aku membawa vitamin-vitamin terpenting. Pikirkanlah wortel, labu, jeruk,
mangga dan pepaya.
Aku tidak ada dimana-mana setiap saat,
tetapi aku mengisi lazuardi saat fajar atau saat matahari terbenam.
Keindahanku begitu menakjubkan hingga tak seorangpun dari kalian
akan terbetik di pikiran orang."
MERAH tidak bisa diam lebih lama dan berteriak:
"Aku adalah Pemimpin kalian. Aku adalah darah - darah kehidupan!
Aku adalah warna bahaya dan keberanian.
Aku berani untuk bertempur demi suatu kuasa.
Aku membawa api ke dalam darah.
Tanpa aku, bumi akan kosong laksana bulan.
Aku adalah warna hasrat dan cinta, mawar merah, poinsentia dan bunga
poppy."

UNGU bangkit dan berdiri setinggi-tingginya ia mampu:
Ia memang tinggi dan berbicara dengan keangkuhan.
"Aku adalah warna kerajaan dan kekuasaan.
Raja, Pemimpin dan para
Uskup memilih aku sebagai pertanda otoritas dan kebijaksanaan.
Tidak seorangpun menentangku. Mereka mendengarkan dan me nuruti
kehendakku."
Akhirnya NILA berbicara
lebih pelan dari yang
lainnya, namun dengan kekuatan niat yang sama:
"Pikirkanlah tentang aku. Aku warna diam.
Kalian jarang memperhatikan adaku, namun tanpaku kalian semua menjadi
dangkal.
Aku merepresentasikan pemikiran dan refleksi, matahari terbenam dan
kedalaman laut.
Kalian membutuhkan aku untuk keseimbangan dan kontras, untuk doa dan
ketentraman batin."
Jadi, semua warna terus menyombongkan diri,
masing-masing yakin akan superioritas dirinya.
Perdebatan mereka menjadi semakin keras.
Tiba-tiba, sinar halilitar melintas membutakan.
Guruh menggelegar.
Hujan mulai turun tanpa ampun.
Warna-warna bersedeku
bersama ketakutan, berdekatan satu sama lain mencari ketenangan.
Di tengah suara gemuruh, hujan berbicara:
"WARNA-WARNA TOLOL, kalian berten gkar satu sama lain,
masing-masing ingin mendominasi yang lain. Tidakkah kalian
tahu bahwa kalian masing-masing diciptak an untuk tujuan khusus,
unik dan berbeda?
Berpegangan tanganlah dan mendekatlah kepad aku!"
Menuruti perintah, warna-warna berpegangan tangan mendekati
hujan, yang kemudian berkata:
"Mulai sekarang, setiap kali hujan mengguyur,
masing-masing dari kalian akan membusurkan diri sepanjang langit bagai
busur warna sebagai pengingat bahwa kalian semua dapat hidup bersama
dalam kedamaian.
Pelangi adalah pertanda Harapan hari esok."
Jadi, setiap kali HUJAN deras menotok membasahi dunia, dan saat
Pelangi memunculkan diri di angkasa marilah kita
MENGINGAT untuk selalu
MENGHARGAI satu sama lain.
MASING-MASING KITA MEMPUNYAI SESUATU YANG UNIK
KITA SEMUA DIBERIKAN KELEBIHAN UNTUK MEMBUAT PERUBAHAN DI
DUNIA
DAN SAAT KITA MENYADARI PEMBE RIAN ITU, LEWAT KEKUATAN VISI
KITA,
KITA MEMPEROLEH KEMAMPUAN UNTUK MEMBENTUK MASA DEPAN ....
Persahabatan itu bagaikan pelangi:
Merah bagaikan buah apel, terasa manis di dalamnya.
Jingga bagaikan kobaran api yang tak akan pernah padam.
Kuning bagaikan mentari yang menyinari hari-hari kita.
Hijau bagaikan tanaman yang tumbuh subur.
Biru bagaikan air jernih alami.
Ungu bagaikan kuntum bunga yang merekah.
Nila-lembayung bagaikan mimpi-mimpi yang mengisi kalbu.